Minggu, 10 Februari 2013

Di ujung senja (Bab II)


Ini adalah lanjutan cerita dari "Di Ujung senja"...Di Bab kedua ini ceritanya juga belum usai...tapi tak apalah aku posting dulu...nanti Bab kedua yang belum usai  dan  Bab selanjutnya menyusul ya...

II.                DIARY  BIRU LAUT
Pagi-pagi buta aku dikejutkan oleh sebuah jeritan seorang perempuan. Aku langsung bangkit dari tempat tidur dan berhambur ke asal suara. Selesai menuruni tangga aku melihat Ayah dan Ibu masuk ke kamar Kak Ayu.  Sampai disana aku tak melihat kak Andi. Mungkin dia masih tertidur pulas. Tebakanku salah, Kak Andi datang dengan mata masih merem melek.
“Ada apaan, sih?”katanya penasaran
Tidak ada yang menyahut.
“Aku takut sekali, mba...Aku tadi melihat Ayu ada di ruangan ini...”katanya ketakutan.
Aku tak percaya. Kak ayu sudah dialam kubur mana mungkin dia bisa ada disini. Kita kan sudah beda alam. Tak mungkin orang yang sudah meninggal bisa bangkit lagi.
“Mungkin hanya perasaan, dik Fitri saja. Ayu kan sudah meninggal, dik.”kata Ibu menghiburnya.
“Tidak...jelas-jelas aku melihatnya.”katanya masih ketakutan.
“Hantu kali, tante.”kataku ketus.
“Hus! Ngawur kamu.”kata Ayah menegurku.
Aku hanya menyeringai. Kak andi menguap disampingku.
“Wah, bisa jadi benar, Bu. Mungkin arwahnya Ayu  tak tenang makanya dia datang ke rumah ini.”kata Kak Andi menakut-nakuti.
“Andi! Tidak lucu.”bentak Ayah
“Emang benar, kok.”katanya sambil melengos meninggalkan ruangan itu. Aku pun bergegas menyusulnya.
“Kakak tega sekali. Orang lagi ketakutan malah ditakut-takuti.”
“Haha. Biarin saja...siapa suruh jadi penakut.”katanya tanpa merasa bersalah.
“Raja tega.”kataku berlalu menuju kamarku.
Kak Andi mendengus di belakangku. “Hati-hati tidur sendiri. “katanya menakut-nakuti
“Siapa takut. Biasanya juga tidur sendiri, wek.”
“Tari...Tari...”katanya dengan suara diseram-seramkan.
“Kak andi! Tidak lucu. “Aku buru-buru menutup pintu. Aku mendengar suara cekikikan Kak Andi dari luar kamar. Heran, kenapa sekarang bulu kuduku jadi merinding, ya. Kak Andi menyebalkan. Mungkin itu suatu bukti kalau sebenarnya aku juga penakut. Aku lalu buru-buru naik ke tempat tidur dan berusaha untuk tidur cepat. Tapi  raga ini belum mau terlelap. Kata-kata tante Fitri terngiang-ngiang ditelingaku.
Ya Allah...kenapa aku jadi terpengaruh begini.
Setelah berusaha keras akhirnya aku tertidur juga. Dalam tidurku aku bermimpi  bertemu Kak Ayu di sebuah taman. Dia sedang menggenggam sebuah buku berwarna biru laut. Aku mengenali buku itu karena Kak Ayu membelinya bersamaku.  Aku mendekatinya. Tapi semakin ku dekati, tempat dimana Kak Ayu berada jadi semakin menjauh.  Seperti itu terus sampai-sampai aku lelah. Aku tak bisa mencapainya.  Setelah berhasil mencapai tempat itu, Kak Ayu menghilang. Aku hanya mendapati buku biru laut itu di kursi taman.  Aku lalu mengambilnya. Begitu aku ingin membukanya pandangan mataku menjadi terang benderang.
“Astaghfirullah...Tari bangun! Sudah siang...Kamu tidak sholat subuh, ya.”terdengar suara perempuan.
Aku pelan-pelan membuka mataku. Sepersekian detik kesadarnku belum pulih. Begitu tahu kalau yang memanggilku adalah Ibuku. Aku langsung bangkit. Sorot sinar matahari dari arah jendela kamarku menyilaukan mataku. Rupanya Ibuku telah menyibak gorden agar aku cepat bangun.
“Astaghfirullah! Ternyata aku melewatkan sholat subuh. “
“Makanya kalau dibangunkan itu segera bangun, sayang. Lihat akibatnya, kamu jadi tidak sholat subuh kan..”
“Bu! Bukankah tidak apa sholat subuh jam segini asalkan itu bukan kesengajaan?”
“Iya sih.”
“Ya, sudah.  Tari wudhu dulu, ya.”aku lalu bergegas. Ibu hanya bisa terbengong-bengong sambil geleng-geleng kepala.
Aku sholat subuh jam 7 pagi. Suatu hal aneh yang ku lakukan sepanjang hidupku. Terakhir aku telat adalah jam 6 pagi.  Mudah-mudahan tidak terjadi lagi. Begitu nyenyaknya aku tertidur sampai-sampai aku kesiangan. Gara-gara teriakan tente Fitri aku jadi susah  tidur lagi. Eh, kenapa jadi menyalahkan orang sih. Aku sendiri yang salah. 

(to be continued)

0 komentar:

Posting Komentar

Minggu, 10 Februari 2013

Di ujung senja (Bab II)


Ini adalah lanjutan cerita dari "Di Ujung senja"...Di Bab kedua ini ceritanya juga belum usai...tapi tak apalah aku posting dulu...nanti Bab kedua yang belum usai  dan  Bab selanjutnya menyusul ya...

II.                DIARY  BIRU LAUT
Pagi-pagi buta aku dikejutkan oleh sebuah jeritan seorang perempuan. Aku langsung bangkit dari tempat tidur dan berhambur ke asal suara. Selesai menuruni tangga aku melihat Ayah dan Ibu masuk ke kamar Kak Ayu.  Sampai disana aku tak melihat kak Andi. Mungkin dia masih tertidur pulas. Tebakanku salah, Kak Andi datang dengan mata masih merem melek.
“Ada apaan, sih?”katanya penasaran
Tidak ada yang menyahut.
“Aku takut sekali, mba...Aku tadi melihat Ayu ada di ruangan ini...”katanya ketakutan.
Aku tak percaya. Kak ayu sudah dialam kubur mana mungkin dia bisa ada disini. Kita kan sudah beda alam. Tak mungkin orang yang sudah meninggal bisa bangkit lagi.
“Mungkin hanya perasaan, dik Fitri saja. Ayu kan sudah meninggal, dik.”kata Ibu menghiburnya.
“Tidak...jelas-jelas aku melihatnya.”katanya masih ketakutan.
“Hantu kali, tante.”kataku ketus.
“Hus! Ngawur kamu.”kata Ayah menegurku.
Aku hanya menyeringai. Kak andi menguap disampingku.
“Wah, bisa jadi benar, Bu. Mungkin arwahnya Ayu  tak tenang makanya dia datang ke rumah ini.”kata Kak Andi menakut-nakuti.
“Andi! Tidak lucu.”bentak Ayah
“Emang benar, kok.”katanya sambil melengos meninggalkan ruangan itu. Aku pun bergegas menyusulnya.
“Kakak tega sekali. Orang lagi ketakutan malah ditakut-takuti.”
“Haha. Biarin saja...siapa suruh jadi penakut.”katanya tanpa merasa bersalah.
“Raja tega.”kataku berlalu menuju kamarku.
Kak Andi mendengus di belakangku. “Hati-hati tidur sendiri. “katanya menakut-nakuti
“Siapa takut. Biasanya juga tidur sendiri, wek.”
“Tari...Tari...”katanya dengan suara diseram-seramkan.
“Kak andi! Tidak lucu. “Aku buru-buru menutup pintu. Aku mendengar suara cekikikan Kak Andi dari luar kamar. Heran, kenapa sekarang bulu kuduku jadi merinding, ya. Kak Andi menyebalkan. Mungkin itu suatu bukti kalau sebenarnya aku juga penakut. Aku lalu buru-buru naik ke tempat tidur dan berusaha untuk tidur cepat. Tapi  raga ini belum mau terlelap. Kata-kata tante Fitri terngiang-ngiang ditelingaku.
Ya Allah...kenapa aku jadi terpengaruh begini.
Setelah berusaha keras akhirnya aku tertidur juga. Dalam tidurku aku bermimpi  bertemu Kak Ayu di sebuah taman. Dia sedang menggenggam sebuah buku berwarna biru laut. Aku mengenali buku itu karena Kak Ayu membelinya bersamaku.  Aku mendekatinya. Tapi semakin ku dekati, tempat dimana Kak Ayu berada jadi semakin menjauh.  Seperti itu terus sampai-sampai aku lelah. Aku tak bisa mencapainya.  Setelah berhasil mencapai tempat itu, Kak Ayu menghilang. Aku hanya mendapati buku biru laut itu di kursi taman.  Aku lalu mengambilnya. Begitu aku ingin membukanya pandangan mataku menjadi terang benderang.
“Astaghfirullah...Tari bangun! Sudah siang...Kamu tidak sholat subuh, ya.”terdengar suara perempuan.
Aku pelan-pelan membuka mataku. Sepersekian detik kesadarnku belum pulih. Begitu tahu kalau yang memanggilku adalah Ibuku. Aku langsung bangkit. Sorot sinar matahari dari arah jendela kamarku menyilaukan mataku. Rupanya Ibuku telah menyibak gorden agar aku cepat bangun.
“Astaghfirullah! Ternyata aku melewatkan sholat subuh. “
“Makanya kalau dibangunkan itu segera bangun, sayang. Lihat akibatnya, kamu jadi tidak sholat subuh kan..”
“Bu! Bukankah tidak apa sholat subuh jam segini asalkan itu bukan kesengajaan?”
“Iya sih.”
“Ya, sudah.  Tari wudhu dulu, ya.”aku lalu bergegas. Ibu hanya bisa terbengong-bengong sambil geleng-geleng kepala.
Aku sholat subuh jam 7 pagi. Suatu hal aneh yang ku lakukan sepanjang hidupku. Terakhir aku telat adalah jam 6 pagi.  Mudah-mudahan tidak terjadi lagi. Begitu nyenyaknya aku tertidur sampai-sampai aku kesiangan. Gara-gara teriakan tente Fitri aku jadi susah  tidur lagi. Eh, kenapa jadi menyalahkan orang sih. Aku sendiri yang salah. 

(to be continued)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Designed by Simply Fabulous Blogger Templates \ Provided By Free Website Templates | Freethemes4all.com

Free Website templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates