Udara malam begitu dingin. Disaat suasana menjadi sunyi. Tanganku masih bergerak diatas deretan huruf. Aku menatap layar di depanku. Layar yang terkadang membuatku tersenyum, tertawa, bahkan marah. Sudah beberapa hari aku tertinggal sendiri. Suamiku sedang berada di negeri yang jauh. Layar itu adalah jembatanku untuk mengetahui kabar tentangnya. Saat layar itu menampilkan wajahnya, hatiku begitu damai dan tenang. Aku tahu keadaanya hanya dari sebuah layar.
Malam ini, aku kembali duduk di depan layar yang sama. Menanti kala ia bisa menjawab panggilanku. Sepertinya dia sedang tidak ada disana. Mungkin dia lelah setelah seharian bekerja. Dan memilih untuk tidur agar besok ia kembali segar. Atau mungkin dia berfikir aku tidak sedang di depan layar, seperti beberapa hari sebelumnya. Makanya dia memilih untuk tidak membuka layarnya. "Doaku selalu menyertaimu, suamiku. Semoga engkau selalu sehat dan dimudahkan dalam segala urusan. Amiin."
Aku menunggumu kembali dengan sehat dan tersenyum di depanku seperti sebelumnya. Kita akan melangkah bersama lagi. Mengarungi berbagai hal bersama. Menjalani ujian bersama. Saling menguatkan satu sama lain. Selama ini engkau adalah penopangku disaat aku rapuh. Maafkan aku karena aku belum bisa menjadi istri yang baik untukmu.
0 komentar:
Posting Komentar