Kala amarah tak bisa di bendung. Pikian menjadi tak sejernih biasanya. Emosi menjadi tak terkendali. Entahlah...rasanya sesuatu yang tak masuk akal di depan kita, seketika berubah menjadi masuk akal. Semuanya berjalan tak sesuai nalar. Apakah ini akibat dari tak bisa mengendalikan pikiran. Semuanya berjalan begitu saja. Bukankah manusia memang terkadang sulit mengendalikan emosi. Apalagi dikala masalah itu sudah demikian menggunung. Segalanya yang tadinya berjalan biasa saja dan terkendali menjadi hancur berantakan dalam sekejap mata.
Astaughfirullahal'adzim...
Mungkin memang harus banyak-banyak berdoa dan mohon ampunan-Nya. Dia Si pemilik hati. Yang sanggup membolak-balikkan hati. Aku tak mau amarah dan emosi sekejap itu berujung pada penyesalan yang tanpa ujung. Menata hati lagi itu tak mudah. Harus bertahap. Satu, dua, tiga....mulai saat ini aku akan hitung ketika luapan emosi itu akan keluar, biar tidak menjadi bara yang akan membuatku terbakar kapan saja.
Semilir angin itu bagai kesejukan yang seakan membawa amarahku sedikit-demi sedikit terbang bersamanya. Aku harap hal itu tak akan kembali lagi. Jika toh nanti kembali, ku harap suatu saat aku sudah siap meredamnya. Dengan halauan halus yang membuat hatiku kembali sejuk. Udara yang begitu segar ini membuatku kembali ke keadaan "dingin".
Bunga-bunga bermekaran di depanku. Membuat mataku tak berkedip menatapnya. Begitu indah. Biarlah sejenak saja aku terduduk disini. Sekarang aku sudah bisa tersenyum. Aku sudah bisa menghela nafas dan menatanya lagi. Aku sudah siap menghadapinya lagi. Satu, dua, tiga...aku melangkah lagi.
Air..
Beri aku kesejukan
Bara itu menghinggapiku
Aku mulai terbakar
Air...
Perciki aku dengan kesejukan
Bara itu siap menghujamku
lisanku mulai tak patuh padaku
Air...
Hanyutkan aku walau hanya sekejap
Hingga bara itu hilang dan tak kembali...
Kita tak sendiri. Sesult apapun yang kita hadapi. Masih ada Dia yang selalu ada bersamaku.
KEEP SPIRIT!!!
0 komentar:
Posting Komentar